SISTEM STEMPEL BARANG BERDASARKAN 3 KODE WARNA
Muhammad Syaiful Haq1 ; Nurul Istiyani2 ; Samuel Beta3.
Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id

Abstrak- Sistem Stempel Barang Berdasarkan 3 Kode Warna merupakan sistem stempel dengan mikrokontroller ARM NUC120  yang dilengkapi oleh Limit Switch sebagai pendeteksi keberadaan barang dan Motor Servo yang digerakkan oleh Driver coil yang dapat menggeser stempel sesuai dengan 3 warna barang yang terdeteksi oleh sensor warna TCS230 sekaligus LED RGB memancarkan cahaya. Apabila warna barang tidak dapat terdeteksi maka Buzzer berbunyi. Alat ini mempunyai penampil berupa LCD.
Kata Kunci : ARM NUC120, Sensor Warna TCS230, Limit Switch, LED RGB, Driver Coil, Motor Servo, LCD, Buzzer.

Abstract- The Goods Stamp System Based on 3 Color Codes is a stamp system with an ARM NUC120 microcontroller equipped with a Limit Switch to detect the presence of goods and a Servo Motor driven by a coil driver that can shift stamps according to the 3 colors detected by TCS230 color sensors and LEDs RGB emits light. If the color of the item cannot be detected, the Buzzer sounds. This tool has a LCD display.
Keywords: ARM NUC120, TCS230 Color Sensor, Limit Switch, RGB LED, Coil Driver, Servo Motor, LCD, Buzzer.


I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam bidang industri khususnya pada bagian pelabelan barang telah dikembangkan suatu laat dari cara manual menjadi otomatis. Secara umum biasanya pelabelan barang berdasarkan warna hanya dilihat dengan mata masih belum akurat. Hal ini tidak mudah dilakukan jika jumlah barang tersebut sangat banyak pasti terjadi kesalahan.
Oleh karena itu dibuatlah alat yang bekerja secara otomatis bisa mempermudah mendeteksi warna sekaligus pada proses pelabelannya. Alat tersebut bisa bekerja mulai dari mendeteksi warna lalu melabeli berdasarkan 3 kode warna tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah suatu gagasan untuk membuat alat yang dapat mengatasi masalah tersebut agar proses pelabelan untuk produk yang berbeda dengan judul “Sistem Stempel Barang dengan 3 Kode Warna”. Alat pelabelan barang ini pernah dibuat sebelumnya dengan menggunakan sensor warna TCS230 (Romadhon & Baihaqi, 2015). Ada juga yang menggunakan sensor kamera Logitech C170H  (Loves, 2017), dan sensor kamera Pixy CmuCam 5 (Ridha, 2016). Pada alat yang kami buat menggunakan sensor warna TCS230 sebagai pendeteksi warna benda.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari  identifikasi yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.    Bagaimana agar alat dapat men-stempel barang dengan 3 warna yang berbeda sesuai pilihan secara otomatis?
2.    Bagaimana cara mengetahui apabila barang yang akan distempel tidak termasuk dalam pilihan warna yang tersedia?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek ARM ini adalah sebagai berikut:
1.      Dapat menjelaskan fungsi dari setiap komponen yang di gunakan.
2.      Dapat merangkai rangkaian & menyambungkan rangkaian ke mikrokontroler.
3.      Dapat membuat program untuk menjalankan alat yang sudah dibuat.
4.      Dapat menggunakan alat yang dibuat secara baik dan benar.

II
TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian meupun dasar – dasar perencanaan alat.
   A.    ARM NUC120
Gambar 2.1 ARM NUC120
            ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikrokontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0.  ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Spesifikasi :
1.    Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
2.    Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
3.    Memiliki 4 buah timer 32 bit.
4.    Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
5.    Memiliki masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
6.    Tersedia antarmuka USB dan UART RS-485.

   
   B.     LED RGB
Gambar 2.2 LED RGB
            RGB merupakan suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna, yaitu : 
Merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna.
Kelebihan model warna ini adalah gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai mode warna ini.
            Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode warna CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu.
Lampu RGB dapat di program atau di atur sesuai keinginan pemakai sehingga menghasilkan paduan efek cahaya sinar lampu warna warni yang menakjubkan (merah, hijau, dan biru), sangat indah dan mengagumkan.
   C.    SENSOR WARNA TCS230
Gambar 2.3 Sensor Warna TCS230
            Sensor warna TCS230 adalah sensor warna yang sering digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu object benda atau warna dari objet yang di monitor.
            Pada dasarnya sensor warna TCS230 adalah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodiode sebagai filter warna biru dan 16 photo dioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.
   D.    LIMIT SWITCH
Gambar 2.4 Limit Switch
            Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan.
            Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
   E.     DRIVER COIL
Gambar 2.5 Driver Coil
            Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus ) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday.
            Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi.
   F.     BUZZER
Gambar 2.6 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

  
   G.    MOTOR SERVO
Gambar 2.7 Motor Servo
            Motor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem tertutup di mana posisi rotor-nya akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Pada dasarnya dibuat menggunakan motor DC yang dilengkapi dengan controler dan sensor posisi sehingga dapat memiliki gerakan 0 derajat, 90 derajat dan 180 derajat.
   H.    LCD 16x2
Gambar 2.8 LCD 16x2
            LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
III
PERANCANGAN ALAT

3.1    Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Komponen yang digunakan dalam pembuatan
Sistem Stempel Barang dengan 3 Kode Warna  ini diantaranya :
a.    ARM NUC120
b.    Sensor Warna TCS230
c.    Limit Switch, LED RGB
d.    Driver Coil
e.    Motor Servo
f.     LCD 16x2
g.    Buzzer
3.2 Diagram Blok
Gambar 3.1 Diagram Blok
 3.3 Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
3.4 Gambar Rangkaian
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian
3.5 Gambar Pengawatan
Gambar3.4 Pengawatan Dalam dan Luar

3.6 Cara Kerja Alat
Barang ditempatkan dibawah stempel yang terdapat limit switch yang mendeteksi benda. Lalu Warna barang akan terdeteksi oleh sensor warna TCS230 dengan pilihan 3 kode warna, yaitu warna Merah, Hijau dan Biru. Lalu stempel akan bekerja sesuai dengan warna tersebut lalu LED RGB memncarkan cahaya dan ditampilkan pada LCD 16x2.
       Apabila barang yang akan distempel tidak sesuai dengan pilihan warna, maka tidak dapat terdeteksi oleh sensor warna TCS230 sehingga stempel tidak bekerja  dan buzzer akan berbunyi.

3.7 Pengujian Alat
Dalam proyek yang telah dibuat, perlu diuji untuk menentukan keakuratan alat sebagai alat ukur, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.    Mengkalibrasi alat yang akan diukur, apakah sudah sesuai dengan  program  yang dibuat atau belum.
2.    Mencoba alat dengan memberikan penghalang di depan sensor warna TCS230 dan melihat hasil pembacaannya di LCD, apakah sama dengan kenyataan dan respon Motor Servo, Driver Coil, LED RGB dan Buzzer.

IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Dengan membuat sistem stempel barang yang dilengkapi dengan sensor warna TCS230 yang hanya dapat mendeteksi 3 pilihan warna saja yaitu Merah, Hijau dan Biru dan di stempel berdasarkan warna barang tersebut dan ditampilkan melalui LCD.
2.      Untuk mengetahui apakah barang yang terdeteksi sesuai dengan pilihan warna yang tersedia, pada sistem dilengkapi oleh buzzer yang akan berbunyi apabila warna tidak tersedia dan akan ditampilkan melalui LCD 16x2.





REFERENSI
Loves, E. F. Da. (2017). PROTOTIPE PEMILAH BENDA BERDASARKAN BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN CONVEYOR. Universitas Sanata Dhsrms. Retrieved from https://repository.usd.ac.id/9914/2/125114013_full.pdf
Ridha, M. (2016). Prototype konveyor seleksi objek berdasarkan warna menggunakan kamera pixy cmucam 5 berbasis arduino. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/47310/3/Skripsi ARTIKEL RIDHA terbaruu.pdf
Romadhon, A. S., & Baihaqi, J. R. (2015). Prototipe Alat Pemilah Jeruk Nipis Menggunakan Sensor Warna TC230. Prototipe Alat Pemilah Jeruk Nipis Menggunakan Sensor Warna TC230, 1(4), 184–190. Retrieved from http://infestasi.trunojoyo.ac.id/jim/article/viewFile/1652/1397


PENULIS


Nama penulis Muhammad Syaiful Haq. Penulis dilahirkan di Kota Kudus 10 Oktober 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Al-Hidayah, SDN 1 Gondosari, SMP Negeri 1 Gebog, dan SMK Negeri 2 Kudus.
Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun yang sama, penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.0.16. Apabila ada masukan untuk kedepannya supaya bisa lebih baik lagi, anda dapat menghubungi:



Nama penulis Nurul Istiyani. Penulis dilahirkan di Kabupaten Demak pada 27 Maret 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi Demak, SD Negeri 02 Demak, SMP Negeri 1 Demak, dan SMA Negeri 1 Demak.
Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.0.18. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi istiyaninurul@gmail.com

Lampiran : 
1. Download Jurnal disini
2. Download PPT disini
3. Download Diagram Alir disini
4. Download Pengawatan disini
5. Download Program disini
6. Download Gambar Rangkaian disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Belajar Mikrokontroler 2018 © Politeknik Negeri Semarang. Teknik Elektronika. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top