Parkir Mobil Dengan Penghitung
Jumlah Mobil Dan Pendeteksi Ketinggian
Berbasis Arduino
Imam Fakhrurrozi Hidayat1 , Kevin Kurniawan2, Lidia Ernanda3,
Sinatria Pramesti Purwanto4, Samuel Beta5.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
E-mail :


Abstract— This railroad selection system works so that the vehicle to be parked can be distinguished according to its height. This system can be applied in the shopping center parking lot or tourist parking lot, which in general the parking lot has a certain threshold and has a certain capacity so that the vehicle can be classified. In this case the vehicle is a bus, cargo truck or private car. This tool is a design in the form of crossing gates and exit gates and bars that cover one of two paths that cannot be passed by a vehicle, and open to passable paths. Opening and closing the door bar is driven by a servo motor controlled with Arduino Uno and the input is an ultrasonic sensor / HC SR-04 that detects the height of the vehicle, and Infrared as a detector for when the ultrasonic sensor works to detect vehicle height and to count the number of vehicles. LCD is used as a path guide that must be chosen by the driver and as a parking capacity indicator that has been used then the buzzer will sound as a sign when the parking lot is full.
Keywords: Arduino , Ultrasonic Distance Sensor / HC SR-04, Infrared, Servo Motor, Buzzer, LCD


Intisari — Sistem penyeleksi jalur kendaaran ini bekerja agar kendaraan yang hendak diparkirkan dapat dibedakan sesuai dengan ketinggiannya. Sistem ini dapat diterapkan di tempat parkir pusat perbelanjaan maupun tempat parkir wisata yang pada umumnya tempat parkir memiliki batas ketinggaian tertentu  dan memiliki kapasitas tertentu sehingga kendaraaan dapat digolongkan. Dalam hal ini kendaraan tersebut adalah bus, truck muatan maupun mobil pribadi. Alat ini merupakan rancang bangun berbentuk palang gerbang masuk dan gerbang keluar serta palang yang menutup salah satu dari dua jalur yang tidak dapat dilalui kendaraan, dan membuka untuk jalur yang dapat dilalui. Membuka dan menutupnya palang pintu digerakkan oleh motor servo yang dikendalikan dengan arduino uno serta masukannya adalah sensor ultrasonik/HC SR-04 yang mendeteksi ketinggian kendaraan, dan Infra merah sebagai detektor untuk kapan sensor ultrasonik bekerja mendeteksi ketinggian kendaraan dan untuk menghitung jumlah kendaraan. LCD digunakan sebagai petunjuk jalur yang harus dipilih oleh pengendara dan sebagai indikator kapasitas parkir yang sudah digunakan kemudian bel akan berbunyi sebagai tanda apabila tempat parkir penuh

Kata kunci : Arduino , Sensor Jarak Ultrasonik/ HC SR-04, Infra merah, Motor Servo, Bel, LCD

I.                    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
     Dewasa ini semakin banyak tempat wisata yang  berada di Indonesia. Area parkir merupakan salah satu fasilitas yang wajib ada di tempat wisata. Semakin banyaknya kendaraan juga mempengaruhi ketersediaan lahan parkir yang ada. Sering terjadi pengendara mobil atau truck telah memasuki parkiran namun tidak mengetahui bahwa perkiran penuh . Sehingga para pengemudi terpaksa keluar dari tempat parkir dan mencari tempat parkir yang lain.
   Alat yang dibuat merupakan prototype parkir mobil dengan penghitung jumlah mobil dan pendeteksi ketinggian berbasis arduino. Alat dapat mendeteksi jumlah mobil yang memasuki area parkir. Selain mendeteksi jumlah kendaraan alat yang dibuat juga dapat menyeleksi kendaraan berdasarkan ketinggian. Untuk mempermudah pengelompokan kendaraan yang masuk area parkir berdasarkan ketinggian.

1.2    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.       Bagaimana membuat prototype parkir mobil dengan penghitung jumlah mobil dan pendeteksi ketinggian berbasis arduino?
2.       Bagaimana agar alat dapat mendeteksi ketinggian kendaraan dan mengambil data ketinggian yang paling besar sebagai data masukan?
3.       Bagaimana agar motor servo bekerja membuka dan menutup jalur yang sesuai dengan ketinggian kendaraan?
4.       Bagaimana agar LCD dapat menampilkan jumlah kendaraan yan sedang parkir?

1.3    Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.       Parkir Mobil Dengan Penghitung Jumlah Mobil Dan Pendeteksi Ketinggian Berbasis Arduino dibuat dalam bentuk prototipe.
2.       HC-SR 04 adalah sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian kendaraan.
3.       Sensor infra red dan photodioda digunakan untuk mendeteksi objek.

1.4    Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah merancang dan membuat sistem kerja pemisah tempat parkir kendaraan sesuai ketinggian menggunakan komponen - komponen masukan dan luaran yang dikendalikan dengan mikrokontroler agar dapat bekerja sesuai dengan harapan.


II.                    TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
2.1           Arduino Uno
 Gambar 2.1 Papan Arduino Uno
Arduino merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber terbuka baik piranti keras maupun piranti lunaknya. Pengertian awam, Arduino merupakan komputer kecil yang dapat di program untuk memproses masukan dan luaran antara modul itu sendiri dengan komponen eksternal yang dihubungkan dengannya. Arduino memiliki kompilator program tersendiri menggunakan bahasa C++ yang dilengkapi dengan program pustaka yang memudahkan para pengguna untuk merancang suatu program. Perangkat kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain sederhana dengan Atmel AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta luaran yang langsung terpasang pada papan utamanya.
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino Uno dengan tipe terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin masukan/luaran (yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM output), 6 analog input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan tombol reset, memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler. Arduino R3 dapat dihubungkan langsung ke komputer dengan kabel USB atau dengan mencatu dengan catu daya.
1.2           Sensor Ultrasonik HC SR-04


Gambar 2.2  Sensor Ultrasonik HC SR-04
Ultrasonik Sensor/ sensor jarak yang digunakan adalah UltraSonik Jenis HC-SR04. HC- SR04 adalah sebuah masukan yang dapat digunakan untuk kontrol jarak benda. Jarak efektif HC-SR04 yang dapat dibaca oleh sensor ini yaitu 500 cm ( 5 Meter).Prinsip kerja :
1. Menggunakan IO trigger untuk memulai setidaknya 10us high level signal,
2. Modul ini secara otomatis mengirimkan delapan 40 kHz dan mendeteksi apakah ada sinyal pulsa kembali.
3. Jika ada sinyal kembali, sampai sampai tinggi, waktu output tinggi IO durasi waktu dari pengiriman ultrasonik untuk kembali. Uji distance = (high level time×velocity of sound (340M/S) /2.
Kabel terhubung langsung sebagai berikut:
• 5V Supply
• Trigger Pulse Input
• Echo Pulse Output
• 0V Ground

1.2           Infra Merah
Gambar 2.3 Infra merah
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
LED Infra Merah adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

1.3           Phototransistor

Gambar 2.4 Phototransistor
Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun Photo Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus pada daerah basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali bahkan beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan komponen elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
Phototransistor digunakan sebagai receiver gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infra merah. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photo transistor tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infra merah.
1.4           LCD 16x2

Gambar 2.4  LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

       Fitur LCD 16 x 2

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.

1.5           Modul I2C            
Gambar 2.6 modul I2C
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.

1.6           Bel
        
Gambar 2.5 Bel
Bel terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

1.7           Motor Servo

Gambar 2.8 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Contoh Motor Servo motor servo,teori motor servo,definisi motor servo,bentuk motor servo,dasar teori motor servo,pengertian motor servo,analisa motor servo.
Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Jenis Motor Servo Motor
Servo Standar 180°
Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

Motor Servo Continuous
Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

Pulsa Kontrol Motor Servo Operasional
Motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

Pulsa Kendali Motor Servo 

Gambar 2.9 Pulsa Kendali Motor Servo
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut. Servo yang digunakan untuk alat ini adalah micro servo dengan spesifikasi di bawah ini :
Servo Towerpro SG90
Dimension: 22mm x 11.5mm x 22.5mm
Net Weight: 9 grams
Operating speed: 0.12second/ 60degree ( 4.8V no load)
Stall Torque (4.8V): 17.5oz /in (1kg/cm)
Temperature range: -30 to +60
Dead band width: 7usec
Operating voltage: 3.0V~7.2V

III.                    PERANCANGAN ALAT
3.1      Desain Alat yang Dibuat
Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini yaitu parkir mobil dengan penghitung jumlah mobil dan pendeteksi ketinggian berbasis arduino, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik, dan perancangan perangkat lunak(software). Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini.

Gambar 3.1 Alat yang Dibuat
1. Perancangan hardware
Perancangan dan pembuatan elektrik ini meliputi pembuatan rangkaian inframerah, sensor jarak, dan motor servo. 
2. Perancangan software
Untuk diagram alir, program aplikasi Arduino Uno menggunakan masukan sensor jarak untuk menghitung ketinggian mobil dan rangkaian inframerah untuk mendeteksi jumlah mobil.

3.2    Diagram Blok

Gambar 3.2 Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar 3.2


·       Phototransistor dan infra merah digunakan sebagai masukan untuk mendeteksi ada tidaknya kendaraan yang melewati gerbang masuk dan gerbang keluar.
·       HC SR04 digunakan sebagai masukan untuk mengukur tinggi maksimal kendaraan yang melewati gerbang masuk dan gerbang keluar.
·       Arduino uno sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan.
·       Motor servo digunakan sebagai luaran untuk menggerakkan palang.
·       Bel digunakan sebagai luaran untuk tanda atau peringatan jika kendaraan yang lewat melebihi jumlah batas yang ditentukan.
·       LCD 16x2 digunakan sebagai luaran untuk menampilkan jalur yang harus dipilih oleh pengendara dan keadaan parkir jika penuh.

3.3      Prinsip Kerja Alat
Alat ini berbentuk prototipe untuk memilah kendaraan berdasarkan ketinggian. Kendaraan akan melewati sebuah gerbang masuk yang di depannya ada palang dan di atasnya dipasang sensor ultrasonik untuk mendeteksi ketinggian maksimal dari kendaraan tersebut. Kemudian terdapat sensor phototransistor dan infra merah untuk menentukan kapan sensor ultrasonik bekerja dan menghitung jumlah kendaraan yang telah terparkir, karena sensor ultrasonik hanya mendeteksi ketinggian ketika ada kendaraan di bawahnya. Ketika sensor telah mendeteksi keberadaan kendaraan maka palang yang berada di gerbang masuk akan membuka. Apabila tinggi kendaraan melebihi batas yang ditentukan, dalam hal ini ditentukan batasnya adalah 5 cm maka palang kedua sebagai pemisah jalur akan membuka ke kiri kemudian jika kendaraan kurang dari 5 cm meka palang kedua akan membuka kekanan. Bel akan berbunyi apabila jumlah kendaraan sudah melampaui batas. LCD akan menampilkan informasi jumlah parkiran yang tersedia maupun ketika parkiran penuh. Ketika kendaraan terdeteksi oleh sensor phototransistor dan di gerbang keluar akan mengurangi jumlah hitungan sesuai dengan ketinggian yang terdeteksi.

3.4      Perancangan Perangkat Keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan. Berikut adalah gambar dari rangkaian yang dibuat :
1.         Rangkaian Catu Daya
Dalam perancangan perangkat keras ini menggunakan IC regulator 7805 dan IC 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen yaitu sensor, arduino, LCD dan motor.

Gambar 3.3 Rangkaian Catu Daya
2.         Rangkaian Utama
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat pemilah parkir mobil dengan penghitung jumlah mobil dan pendeteksi ketinggian berbasis arduino dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.

Gambar 3.4 Rangkaian Utama
Pin
Fungsi
2
Motor Servo 1
3
Motor Servo 2
4
Motor Servo 3
10
Pemicu (Ultrasonik)
11
Pantulan (Ultrasonik) 1
12
Pantulan (Ultrasonik) 2
13
Bel
A0
Rangkaian Phototransistor 1
A1
Rangkaian Phototransistor 2
SDA,SCL
Modul I2C LCD 16x2

1.5      Perancangan Program Arduino
Perancangan program arduino digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar di bawah :

Gambar 3.5 Diagram Alir Keseluruhan

Gambar 3.6 Diagram Alir sub Program

Gambar 3.7 Diagram Alir sub Program

Gambar 3.8 Diagram Alir sub Program

1.6      Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat tidak jauh berbeda dengan pengukuran secara manual.

Gambar 3.9 Pengawatan Dalam


Gambar 3.10 Pengawatan Luar

1.7      Simulasi Proteus
Gambar 3.11 Simulasi Proteus



IV.                    PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat prototipe ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem ini dapat bekerja atau tidak. Pada perancangan alat prototipe “Parkir Mobil Dengan Penghitung Jumlah Mobil Dan Pendeteksi Ketinggian Berbasis Arduino“. Beikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pengujian :
1)   Menghubungkan kabel power ke stop kontak lalu untuk menghidupkan alat.
2)  Setelah hidup maka LCD akan menampilkan tampilan awal, menampilkan slot parkir yang tersedia dan jumlah kendaraan yang sudah terparkir.
3) Ketika ada kendaraan masuk lewat gerbang masuk maka rangkaian sensor infra merah dan phototransistor mendeteksi dan akan menambahkan jumlah kendaraan yang sedang parkir sesuai dengan ketinggian. Sehingga palang gerbang masuk akan terbuka dan juga palang menuju parkiran terbuka salah satunya.
4)  Apabila jumlah kendaraan telah melampaui batas yang di tentukan maka LCD akan menampilkan informasi parkiran sudah penuh, dan bel peringatan berbunyi.
5) Apabila kendaraan terdeteksi di gerbang keluar maka akan mengurangi nilai jumlah kendaraan yang ada di area parkir. Sehingga apabila ada kendaraan lain masuk gerbang , LCD tidak menampilkan peringatan dan bel tidak berbunyi.
6) Prototipe yang dibuat memiliki dua tempat parkir kendaraan untuk tinggi kendaraan yang berbeda.

Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing rangkaian pendukung secara keseluruhan. Berikut adalah pengujian yang dilakukan :
a. Pengujian rangkaian phototransistor
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor bekerja dengan baik sesuai dengan perencanaan, berikut adalah hasil pengujian pada sensor phototransistor

Infrared
Tegangan
Output logika
Phototransistor
ON
0V
0 (LOW)
OFF
5V
1 (HIGH)

b. Pengujian sensor ultrasonic
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor ultrasonik memiliki hasil pengukuran yang tidak jauh berbeda dengan pengukuran secara manual.
Pengukuran acuan
Pengukuran dengan
(cm)
ultrasonik (cm)
1,8
2
2,8
3
3,0
3
4,0
4
5,6
5
6,2
6
7,4
7
8,0
8
9,2
9
10,4
10

c.  Pengujian motor
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor bekerja dengan baik sesuai dengan perencanaan, berikut adalah hasil pengujian pada kerja motor
Hasil deteksi sensor
Gerak motor
ultrasonik (cm)
1
00
2
00
3
00

V.                    PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Arduino  dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih.
2. Manfaat sensor jarak dalam sistem ini sebagai pendeteksi ketinggian kendaraan.
3. Alat prototipe ini dapat diterapkan pada tempat parkir yang berfungsi memisahkan jalur kendaraan berdasarkan ketinggian kendaraan.
4. Alat prototipe ini dapat membantu pengendara mengetahui apakah masih ada tempat parkir yang kosong atau tidak.


DAFTAR PUSTAKA
[1]         M. Akbar and S. Jura, “Sistem tersemat pendeteksi slot parkir,” INSTEK, vol. Volume 3 N, 2015.

[2]         Y. Ardianto Pranata, Syaiful Nur Arif, “Perancangan Prototipe Sistem Parkir Cerdas,” J. SAINTIKOM, vol. 14, no. 2, pp. 131–140, 2015.

[3]         R. Aris, A. Putra, P. S. Informatika, F. Komunikasi, D. A. N. Informatika, and U. M. Surakarta, “Sistem informasi ketersediaan slot parkir menggunakan arduino uno,” 2017.

[4]         M. A. Firdaus and A. B. Utomo, “Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino,” J. Tek. Elektro Fak. Tek. Univ. Negeri Semarang, vol. 8, no. 1, 2016.

[5]         A. Franseda, I. B. Dirgantoro, and R. E. Saputra, “Implementasi Sistem Kendali Otomatis Pada Pintu Gerbang Parkir Implementation of Automatic Control System for Parking Gate,” J. Tek., vol. 4, no. 1, pp. 835–841, 2017.

[6]         G. R. Pradana, “Smart parking berbasis arduino uno,” no. 12507134001, 2015.

[7]         S. C. Sumarta and E. A. Lisangan, “Simulasi Sistem Parkir Mal Berbasis Lokasi Kunjungan User Menggunakan Arduino Uno dan RFID,” vol. 9, no. 3, 2017.

[8]         E. Sunandar, A. Saefullah, and Y. Q. Meka, “Prototype Monitoring Area Parkir Mobil Berbasis Arduino Uno Untuk Mendeteksi Ketersediaan Slot Parkir Secara Otomatis,” vol. 10, no. 1, p. 1, 2017.



Video Simulasi


LAMPIRAN
1.       Jurnal
2.       PPT
3.       Program pdf klik disini .... .ino klik disini
4.       Skematik
5.       Pengawatan
6.       Diagram Alir
7.       Diagram Blok
8.       Video Simulasi
9.       Simulasi Proteus




Nama Penulis Imam Fakhrurrozi Hidayat. Penulis dilahirkan di Kediri, tanggal 21 April 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Dukuh, SMPN 1 Ngadiluwih, dan SMKN 1 Kediri. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.3.11. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: imamfarul7@gmail.com 




Kevin Kurniawan. Penulis dilahirkan di Semarang, 26 Desember 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Pandean Lamper, SDN Pandeam Lamper 04, SMPN 15 Semarang, SMKN 4 Semarang. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.3.12. apabila ada kritik dan saran yang membangun  serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email : kevink26121997@gmail.com



Lidia Ernanda. Penulis dilahirkan di Padang, 28 April 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang, SMPN 01 Sintuk Toboh Gadang, dan SMA N 1 Lubuk Alung. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.3.13. Apabila ada kritik dan saran yang membangun  serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via emaillidiaernanda0@gmail.com



Sinatria Pramesti Purwanto. Penulis dilahirkan di semarang, 19 Desember 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK PGRI Semarang , SDN Wonotinggal 04, SMP N 11 Semarang, SMA N 9 Semarang dan pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasisawa barau diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) teknik elektronika, jurusan teknik elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.3.22. apa bila da kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email: sinatria1925@gmail.com


Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Belajar Mikrokontroler 2018 © Politeknik Negeri Semarang. Teknik Elektronika. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top