Modul Pembelajaran Warna Untuk Anak TK



  Fathur Muhammad; Fatmawati 2, Golda Nisada Pageh3 Samuel BETA4
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, S H, Tembalang, Semarang, 50275

Abstrak – Pada proyek arduino ini, modul sensor warna  kami gunakan untuk identifikasi warna kartu interaktif. Selain itu, sensor warna ini juga digunakan sebagai trigger modul motor stepper. Modul sensor warna yang kami gunakan yaitu TCS 3200. sebuah motor stepper kami gunakan untuk memutar prisma 6 sisi muka.

Kata Kunci : Arduino Uno, TCS 3200, Motor Stepper

Abstract – In this Arduino project, we use color sensor modules to identify interactive card
colors. In addition, this color sensor is also used as a trigger module for a stepper motor. 
he color sensor module that we use is TCS 3200. We use a stepper motor to rotate the
6-face prism. 


1.1    Latar Belakang
Pengenalan warna pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting dilakukan demi tumbuh kembang anak. Pastinya orang orang terdekat akan melakukan berbagai cara agar anak mau, dan senang dengan proses pengenalan warna. Selain pengenalan warna, pengenalan berbagai macam buah juga perlu untuk dilakukan para orang tua agar si anak suka mengkonsumsi buah buahan dari usia dini. Pengenalan buah buahan dilakukan agar  anak tidak terkena avitaminosis dan memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Namun, saat ini para orang tua sering tidak sempat untuk membuat berbagai mainan edukatif bagi buah hati dikarenakan waktunya sudah habis digunakan untuk bekerja dan mengurus urusan rumah.
Berdasarkan masalah tersebut, kami hadir dengan sebuah inovasi yang dapat mengatasi masalah-masalah di atas. Pembuatan modul pembelajaran warna dan buah bagi anak TK sangat diperlukan guna membantu para orang tua dan guru TK. Sistem otomatisasi dirancang menggunakan mikrokontroller Arduino Uno, di mana mikrokontroller berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh input dan output dari modul pembelajaran ini.
.

1.2  Tujuan
Tujuan dari pembuatan proyek ini yaitu:
a.        Mampu menggunakan modul sensor warna TCS 3200 sebagai input.
b.        Mampu menggunakan driver motor stepper dan motor stepper serta LED RGB sebagai output.
c.        Mampu membuat alat atau modul pembelajaran warna dan buah untuk anak TK.
d.       Mampu menulis program untuk menjalankann sistem alat.
e.        Membantu proses pengenalan warna dan buah untuk anak usia dini.

1.3  Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari alat adalah sebagai berikut:
1.    Bagi Orang Tua :
a.    Memudahkan orang tua dan guru TK dalam proses belajar mengajar warna dan buah.
b.    Membantu anak usia dini mengenal warna dan buah.
2.    Bagi Mahasiswa :
a.         Dapat mengetahui cara penggunaan modul sensor warna TCS 3200 sebagai input.
b.        Dapat mengetahui cara penggunaan driver motor stepper dan motor stepper serta LED RGB sebagai output

1.4  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
a.         Bagaimana cara membantu orang tua dan guru Tk dalam proses pembelajaran anak usia dini?
b.         Bagaimana cara membuat alat pembelajaran warna dan buah bagi anak usia dini?
c.         Bagaimana cara menggunakan sensor TCS 3200 sebagai input?
d.        Bagaimana cara menggunakan driver motor dan motor stepper serta LED RGB sebagai output?

1.5  Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini agar pembahasan menjadi terarah dan mempunyai maksud dan tujuan yang jelas maka diberikan batasan-batasan mengenai materi yang akan dibahas. Batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
a.        Mampu menggunakan sensor TCS 3200 sebagai input?
b.        Mampu menggunakan driver motor dan motor stepper serta LED RGB sebagai output?
c.        Mampu membuat sistem alat pembelajaran warna dan buah dengan menggunakan mikrokontroller arduino uno.


1.6  Metodologi
1.         Studi Literatur
Mencari literatur yang berhubungan dengan konsep dan kebutuhan dalam pembuatan modul pembelajaran warna dan buah.
2.         Perencanaan Konseptual
Merencanakan gambaran konsep modul pembelajaran warna dan buah.
3.         Perancangan Sistem
Merancang sistem yang akan digunakan dalam proses perakitan dan program yang akan digunakan dalam pembuatan alat.
4.         Pembuatan Alat
Pembuatan alat dimulai dari pembuatan dan pemasangan bagian mekanik, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bagian elektronik alat.
5.         Pengujian Alat
Pengujian alat yang telah dibuat dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja alat yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
6.         Analisa Hasil Pengujian
Hasil dari pengujian alat dianalisa dan dibandingkan dengan rencana dan tujuan  awal penelitian.
7.         Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan sehingga yang diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara rinci dengan data-data yang didapat.

II.   TINJAUAN PUSTAKA
Dalam skripsi yang dibuat oleh  Yulita Susanti, 2017, menyebutkan bahwa “Kemampuan mengenalkan warna kepada anak diharapkan dapat meningkatkan daya pikir serta kreativitas anak, selain itu melalui penglihatan dalam bentuk (warna) anak dapat merasakan dan mengungkapkan rasa keindahan dari adanya warna tersebut. Indikator mengenalkan warna pada anak kelompok A usia 4-6 tahun yaitu anak dapat menyebutkan 3 warna baru, anak dapat menunjukkan 3 warna baru, dan anak dapat mencampurkan 2-3 warna. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi pada pra siklus di RA Darul Ibad Jember kemampuan anak dalam mengenal warna sangat rendah, hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran yang diberikan guru monoton, seperti kegiatan  mewarnai gambar yang sering diberikan, guru tidak pernah melakukan pengenalan warna secara langsung pada anak, selain itu guru juga tidak senang dengan kegiatan bermain kotor.”
Sedangkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan otaknya, sebab pengenalan warna pada anak usia dini dapat merangsang indera penglihatan otak (Hernia, 2013:3). Mengenal warna merupakan salah satu indikator sains termasuk kedalam bidang pengembangan kognitif (Hernia, 2013:16).
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler Arduino ini.


2.1  Arduino UNO
Arduino merupakan modul yang dikenal sebagai development board atau papan pengembangan  berbasis mikrokontroller. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Kata " Uno " berasal dari bahasa Italia yang berarti "satu", dan dipilih untuk menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino. Sejak awal peluncuran hingga sekarang, Uno telah berkembang menjadi versi Revisi 3 atau biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE, yang bisa diinstall di Windows maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai software yang membantu anda memasukkan (upload) program ke chip ATMega328 dengan mudah. Arduino Uno merupakan papan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Dengan menggunakan arduino ini, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian elektronika mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit ATMega328 dari awal di breadboard.
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz. Dalam hal konektivitas, Arduino dilengkapi dengan USB Port, Jack eksternal power DC, header ICSP. Arduino juga dilengkapi dengan tombol reset.
Cukup dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau diberi power dengan adaptor AC-DC atau baterai, anda sudah dapat bermain-main dengan Arduino UNO anda tanpa khawatir akan melakukan sesuatu yang salah. Kemungkinan paling buruk hanyalah kerusakan pada chip ATMega328, yang bisa anda ganti sendiri dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah.
Gambar 2.1. Arduino Uno R3
Spesifikasi       :
Microcontroller
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
Digital I/O Pins
14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins
6
Analog Input Pins
6
DC Current per I/O Pin
20 Ma
DC Current for 3.3V Pin
50 Ma
Flash Memory
32 KB (ATmega328P)
of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM
2 KB (ATmega328P)
EEPROM
1 KB (ATmega328P)
Clock Speed
16 MHz
Length
68.6 mm
Width
53.4 mm
Weight
25 g

2.2  Sensor Warna TCS 3200
TCS3200 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi frekuensi. TCS 3200 ini tersusun atas konfigurasi fotodioda dan konverter Arus ke frekuensi Dalam IC CMOS monolitico tunggal. Keluaran dari sensor ini adalah gelombang Kotak (duty cycle del 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan Intensitas cahaya (irradianza).

Di Dalam TCS3200, konverter cahaya ke frekuensi membaca sebuah matrik 8x8 dari photodioda, 16 photodioda mempunyai penyaring warna Merah, 16 photodioda mempunyai penyaring Warna hijau, 16 photodioda mempunyai penyaring warna biru, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring.

4 tipe Warna dari fotodioda telah diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak seragaman dari insiden irraggiamento. Semua fotodioda dari Warna yang sama Telah terhubung Secara parallel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari fotodioda (merah, hijau, biru, jernih) yang telah aktif.



Fitur sensor TCS3200 antara lain:
1.  Konversi tinggi resolusi intensitas cahaya ke frekuensi
2.  Warna diprogram dan komplit skala frekuensi keluaran
3.  Dapat berkomunikasi langsung dengan microcontroller
4.  Pasokan daya  Operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
5.  Mempunyai fitur  ‘Power Down’
6.  Kesalahan nonlinier biasanya hanya  0,2% pada 50 kHz
7.  Stabil 200 ppm / ° C Koefisien Suhu
8.  Bebas timbal (Pb) dan RoHS-Kompatibel Paket “montaggio superficiale”
Gambar 2.2. Sensor Warna TCS 3200
Catatan Penggunaan:
   Tegangan, VDD = 6V
•   Jarak tegangan masukan, Semua masukan, Vi = -0.3 V a VDD + 0,3 V
•   Suhu untuk beroperasi = -40 ° C a 85 ° C
•   Suhu untuk penyimpanan = -40 ° C a 85 ° C
•   Temperatura maksimum penyolderan sesuai dengan JEDEC J-STD-020A = 260 ° C


2.3  Motor Stepper
Motor stepper termasuk dalam salah satu kategori motor DC. Cara kerja motor stepper yaitu dengan mengubah pulsa-pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan-gerakan diskrit rotor yang disebut ‘langkah’ (steps). Nilai rating dari suatu motor stepper diberikan dalam langkah per putaran (steps per revolution/ SPR). Motor stepper umumnya mempunyai kecepatan dan torsi yang rendah.
Motor stepper bekerja berdasarkan pulsa-pulsa yang diberikan pada lilitan fasenya dalam urut-urutan yang tepat. Selain itu, pulsa-pulsa itu harus juga menyediakan arus yang cukup besar pada lilitan fase tersebut. Karena itu untuk pengoperasian motor stepper pertama-tama harus mendesain suatu sequencer logic untuk menentukan urutan pencatuan lilitan fase motor dan kemudian menggunkan suatu penggerak (driver) untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh lilitan fase.

Elemen-elemen berikut menentukan karakteristik suatu motor stepper:
1.    Tegangan
Motor stepper biasanya mempunyai tegangan nominal.Tegangan yang diberikan kadang-kadang melebihi tegangan nominal untuk mendapatkan torsi yang dibutuhkan, tetapi dapat menyebabkan panas berlebih dan mempersingkat usia motor.
2.    Hambatan
Karakteristik lainnya adalah hambatan-per-lilitan. Hambatan ini akan menentukan arus yang ditarik oleh motor, dan juga memengaruhi kurva torsi dan kecepatan kerja maksimum motor.
3.    Derajat per langkah (step angle)
Faktor ini menentukan berapa derajat poros akan berputar untuk setiap langkah penuh (full step). Operasi setengah langkah (half step) akan melipat-gandakan jumlah langkah-per-revolusi, dan mengurangi derajat-per-langkahnya. Derajat-per-langkah sering disebut sebagai resolusi motor.


Gambar 2.3. Motor Stepper

2.4 LED RGB
LED RGB merupakan LED yang mampu menghasilkan warna-warna dari hasil kombinasi warna Red (merah), Green (hijau), dan Blue ( biru). Yang mana warna keluaran warna dari led ini dapat kita atur dengan memberikan nilai input pada masing-masing kaki-kaki led untuk warna R-G-B. Adapun pada pembahasan kali ini akan Kita gunakan “LED –RGB Clear Common Cathode”.  Datasheet dari LED ini dapat didownload di sini, dan LED ini saya beli secara online di sini, atau mungkin Anda dapat menjumpainya di toko-toko lainnya.
LED ini memiliki 4 pin yang terdiri 3 pin untuk mengontrol warna R-G-B dan 1 pin sebagai common cathode, sehingga katoda dari masing-masing kaki R-G-B dibuat menjadi satu pada kaki ini.

 Gambar 2.3. LED RGB

III. PERANCANGAN ALAT
3.1    Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun perangkat yang digunakan yaitu:
1.    Arduino UNO
2.    Sensor Warna TCS 3200
3.    Motor Stepper
4.    LED RGB

3.2    Perancangan Hardware
Alat ini menggunakan masukan sensor warna TCS 3200. Lalu pulsa yang dihasilkan pada sensor di proses oleh Arduino UNO untuk dijalankan sesuai dengan perintah. Kemudian, perintah yang di jalankan oleh Arduino UNO akan diteruskan pada keluaran yaitu Motor Stepper yang nantinya berputar menampilkan gambar buah dan warna, serta didukung LED RGB yang menyala juga sesuai dengan warna yang terdeteksi. Diagram blok dari alat ini sebagai berikut :


Gambar 3.1. Diagram Blok

Adapun diagram alir yang kami buat untuk program sebagai berikut:


Gambar 3.2. Diagram Alir

Sedangkan untuk skema rangkaian adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3. Gambar Rangkaian

Kemudian untuk diagram pengawatan yaitu seperti yang ada pada gambar di bawah ini:







 


 
  Gambar 3.4. Diagram Pengawatan Dalam


Gambar 3.5Diagram Pengawatan Luar
IV.  PENGUJIAN ALAT
Saat warna disensor oleh sensor warna TCS 3200 (kami menggunakan kertas buffalo berwarna), maka selanjutnya akan dibaca dan diproses di dalam Arduino UNO. Apabila warna yang dibaca sesuai maka motor stepper akan berputar menampilkan gambar buah serta warna yang merupakan hasil dari pembacaan warna kertas oleh sensor warna TCS 3200, dan juga terdapat nyala dari LED RGB sebagai warna latar dari alat.

V.   KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dan analisa terhadap hasil yang didapat, maka kami mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1.      Arduino dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih.
2.   Arduino juga membantu orang awam untuk menggunakan mikrokontroler tanpa harus memperdalam bidang keilmuan mikrokontroler.
3.        Alat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dengan uraian sebagai berikut:
a.  Saat kertas warna dibaca, hasil pembacaan akan diproses pada Arduino UNO.
b.  Motor stepper akan berputar menampilkan warna dan nama buah jika warna yang dibaca sesuai dengan parameter nilai warna yang ditentukan dalam program.
c.  Motor stepper tidak akan bekerja jika warna yang dibaca tidak sesuai dengan parameter nilai warna yang ditentukan dalam program.

     Lampiran

     1.Diagram Blok
     2.Diagram Alir
     3.Gambar Rangkaian
     4.Diagram Pengawatan Dalam
     5.Diagram Pengawatn Luar
     6.Presentasi Alat (Power Point)
     7.CodingProgram
     8.Jurnal
     9.Laporan


BIODATA PENULIS
Nama Penulis Fatmawati. Penulis dilahirkan di Klaten, 11 Juni 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Jetis; SMPN 1 Karangnongko; dan SMKN 1 Klaten. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.2.09. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email: fatmaw1998@gmail.com.


Nama Penulis Golda Nisada Pageh. Penulis dilahirkan di Kudus, 23 Agustus 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Mardisunu; SD N 3 Cepiring; SMP N 1 Cepiring; dan SMA N 1 Kendal. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.2.10. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email: netto.30kg@gmail.com.



Nama Penulis Fathur Muhammad. Penulis dilahirkan di Kebumen, 18 Mei 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TKIT Ibnu Abbas; SDIT Ibnu Abbas; MTs N Kebumen 1; dan SMK N 1 Kebumen. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.2.08. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email: mhmmdfthr18@gmail.com.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Belajar Mikrokontroler 2018 © Politeknik Negeri Semarang. Teknik Elektronika. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top