Botol Minum Pintar



Enrico Maulana Wantoro1; Eva Fatmawati2; Eva Kurnia Sandhi3; Windy Setiawati Sudrajat4; Samuel BETA5

Program Studi D3 Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275









Intisari Botol air minum ini dilengkapi stainless steel untuk mendeteksi volume dan juga dapat menampilkan jumlah volume air yang tersisa, jumlah volume air untuk memenuhi asupan air mineral harian, bulanan, dan tahunan, serta waktu terakhir kita minum pada tampilan aplikasi ponsel.  (Abstrak)
Kata Kunci — Botol minum, Stainless Steel, Modul Bluetooth HC-06, Ponsel

Abstract This drinking water bottle is equipped with stainless steel to detect volume and can also display the amount of volume of water remaining, the amount of water volume to meet daily, monthly, and annual mineral water intake, and the last time we drink on the display of mobile applications. (Abstract)

Keywords Drinking bottle, Stainless Steel, HC-05 Bluetooth Module, Cellphone

 I.          PENDAHULUAN

Minum adalah salah satu kebutuhan paling vital bagi kehidupan manusia. Hal tersebut dikarenakan komposisi tubuh manusia sekitar 90 persen mengandung cairan. Banyak manfaat positif yang dapat diserap tubuh ketika mengkonsumsi air putih. Seperti yang dilansir, manfaat minum air putih antara lain: mencegah kita dari kehausan, mendorong metabolisme, membuat kita merasa kenyang lebih lama (sehingga mencegah kita untuk makan terlalu banyak), membuat kulit lebih halus karena ketersediaan cairan di dalam tubuh, hingga mencegah hilangnya konsentrasi. Selain itu, dengan mengkonsumsi air putih secara teratur, organ dalam tubuh seperti jantung, ginjal, dan hati juga menerima manfaat agar mereka tetap bekerja dengan baik.[1]
Air putih sangat penting untuk tubuh manusia dimana telah disebutkan bahwa manusia normal harus minum minimal 8-10 gelas air setiap hari. Tetapi, sayangnya banyak orang yang mengabaikan pentingnya manfaat dari minum air putih karena kesibukan maupun hal lainnya. Hal ini berakibat fatal bagi manusia, karena kekurangan minum air putih dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, mulut kering, dehidrasi, kram otot, masalah berat badan, ginjal, migraine, bahkan tekanan darah tinggi.
Dewasa ini, sudah banyak orang yang menggunakan botol minum sebagai pengganti gelas, hal ini dikarenakan botol lebih efektif dan praktis untuk dibawa kemana-mana. Namun, design botol minum yang ada sekarang ini belum cukup untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karena, terkadang kita masih belum tahu persis seberapa banyak air mineral yang diperlukan bagi tubuh kita.
Dari permasalahan tersebut,  mendorong kami untuk membuat botol air minum yang dilengkapi stainless steel untuk mendeteksi volume air. Selain itu, botol ini juga dapat menampilkan jumlah volume air yang tersisa, jumlah volume air untuk memenuhi asupan air mineral harian, bulanan, dan tahunan, serta waktu terakhir kita minum pada tampilan Aplikasi pada Ponsel.

  II.        TINJAUAN PUSTAKA

A.    Arduino Uno R3

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau baterai.[2] Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan pemrogram hardware eksternal.[3]
Spesifikasi:
·         Mikrokontroler: ATmega328
·         Tegangan Operasi: 5V
·         Tegangan Input (recommended): 7 - 12 V
·         Tegangan Input (limit): 6-20 V
·         Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
·         Pin Analog input: 6 input pin 21
·         Arus DC per pin I/O: 40 mA
·         Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
·         Flash Memory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan sebagai bootloader
·         SRAM: 2 KB
·         EEPROM: 1 KB
·         Clock Speed: 16 Mhz

Gambar 2.1 Arduino Uno R3

B.    Baja Nirkarat

Stainless steel atau baja nirkarat merupakan baja paduan yang mengandung sedikitnya 11,5% krom berdasar beratnya. Stainless steel memiliki sifat tidak mudah terkorosi sebagaimana logam baja yang lain. Stainless steel berbeda dari baja biasa dari kandungan kromnya. Baja karbon akan terkorosi ketika diekspos pada udara yang lembab. Besi oksida yang terbentuk bersifat aktif dan akan mempercepat korosi dengan adanya pembentukan oksida besi yang lebih banyak lagi. Stainless steel memiliki persentase jumlah krom yang memadahi sehingga akan membentuk suatu lapisan pasif kromium oksida yang akan mencegah terjadinya korosi lebih lanjut. [4]
Dalam sistem ini,  baja nirkarat ditempatkan pada sisi-sisi botol, kemudian digunakan untuk mengukur ketinggian air sehingga dapat mengetahui volume air dalam botol

Gambar 2.2 Baja Nirkarat (stainless steel)

C.    Modul Bluetooth HC-06

Modul bluetooth HC-06 merupakan salah satu modul bluetooth yang dapat di temukan dipasaran dengan harga yang relative murah. Modul bluetooth HC-06 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda- beda. [5]
Pada alat ini, modul Bluetooth HC-06 dapat digunakan sebagai media untuk pengiriman data dari sensor ultrasonik yang telah diproses di arduino ke aplikasi android.


Gambar 2.3 Modul Bluetooth HC-05

D.   Push Button (Saklar Tekan)

Push Button atau dalam bahasa Indonesianya yaitu saklar tekan yang artinya alat ini akan bekerja dengan cara ditekan, alat ini sangat umum, banyak digunakan diberbagai mesin baik itu diindustri ataupun diinstansi pendidikan lainnya, alat ini juga paling mudah untuk dipelajari atau dipahami karena fungsi dan cara kerjanya yang sangat sederhana, pada bagian atasnya terdapat knop yang berfungsi sebagai area penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat terminal, kontak normally open (no) dan normally close (nc) berfungsi sebagai terminal wiring yang dihubungkan dengan alat listrik lainnya, mempunyai kapasitas beban sekitar 5 A
Dalam Sistem ini, Push Button digunakan untuk mereset data ketika botol air minum akan di isi ulang.

Gambar 2.4 Push Button

 III.       PERANCANGAN


Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem ini terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak.

A.    Diagram Blok Sistem



Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

B.    Cara Kerja Diagram Blok Sistem

Sistem ini akan bekerja apabila arduino mendapatkan tegangan dari sumber. Setelah itu pin A1-A5 pada sisi botol akan mendeteksi air lalu pada pin yang paling bawah memiliki tegangan 5 volt. Saat botol terisi penuh maka pin A1-A5 akan mendeteksi air dan akan masuk ke kondisi 1. Saat air berkurang dan ketinggian air berada di bawah A1 maka akan masuk ke kondisi 2. Saat air berkurang lagi hingga berada di bawah A2 maka akan masuk ke kondisi 3. Hal itu berlangsung sampai masuk ke kondisi 6. Pada kondisi 1-6 masing-masing akan memberikan informasi ketinggian air dalam botol dengan satuan cm. Kemudian nilai tersebut akan dikonversikan ke satuan volume dan diinformasikan melalui aplikasi android pada ponsel.

C.    Perancangan Elektronik

Komponen-komponen yang digunakan disusun pada sebuah Botol air minum dan Arduino dengan susunan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Rangkaian pada Botol Air Minum

D.   Gambar Pengawatan



Gambar 3.3 Gambar Pengawatan

E.    Gambar Rangkaian Lengkap




Gambar 3.4 Gambar Rangkaian Lengkap


F.    Diagram Alir



Gambar 3.5 Diagram Alir

IV.        PERANCANGAN MEKANIK
      Pada alat ini menggunakan botol air minum berukuran 15x6 cm, Botol air minum tersebut dipasang stainless steel pada bagian salah satu sisinya yang berguna untuk mendeteksi ketinggian air yang kemudan dapat di konversikan dengan rumus untuk menghitung volum air pada botol ait minum tersebut. Pada bagian tutup botol terdapat sebuah push button yang digunakan untuk mengetahui waktu terakhir pengguna meminum air. Dan terdapat komponen Bluetooth HC-06 sebagai komunikasi atau pengiriman data ke aplikasi android.


Gambar 4.1 Penampakan Botol Minum

Gambar 4.2 Penampakan Botol Setelah diisi Air

V.         PENGUJIAN DAN ANALISA

Tahap pengujian yang dilakukan yaitu pengujian respon stainless steel terhadap ketinggian air dalam botol.

A.    Tabel Hasil Pengukuran

Tabel 5.1 Tabel Hasil Pengukuran

pin A1
pin A2
pin A3
pin A4
pin A5
Kondisi 1
0,083
0,087
0,092
0,043
0,381
kondisi 2
0
0,122
0,078
0,034
0,376
kondisi 3
0
0
0,107
0,048
0,434
kondisi 4
0
0
0
0,063
0,415
kondisi 5
0
0
0
0
0,288
kondisi 6
0
0
0
0
0






B.    Analisa

Dari hasil percobaan, Baja Nirkarat (stainless steel) mampu mendeteksi air dengan baik dan diperoleh hasil seperti pada tabel 5.1. Pada pengukuran tersebut ketinggian air ditentukan oleh pin A1-A5 yang telah tersambung pada Stsinless Steel yang ada pada sisi botol yang dapat penghantarkan listrik.

 VI.             KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1.   Dengan adanya botol ini, memudahkan masyarakat mengetahui berapa banyak air yang sudah diminum, dari hasil tersebut masyarakat dapat mengetahui apakah kebutuhan air dalam tubuh sudah terpenuhi atau masih kurang.

2.  Dalam membuat alat ini, menggunakan baja nirkarat (stainless steel) yang digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi volume air yang berkurang. Dengan cara baja nirkarat (stainless steel) mendeteksi pengurangan ketinggian air dalam satuan cm, yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan volume dengan rumus volume tabung yaitu luas alas botol dikali tinggi  air yang berkurang.

B.    Saran

  1. Sebaiknya menggunakan sensor pendeteksi volume yang tahan air agar fungsi sistem tidak terganggu.
  2. Dalam penyusunan komponen pada botol sebaiknya disusun rapi.

 VII.      DAFTAR PUSTAKA
[1]         D. Briawan, T. R. Sedayu, and I. Ekayanti, “Kebiasaan Minum dan Asupan Cairan Remaja di Perkotaan,” J. Gizi Klin. Indones., vol. 8, no. 1, pp. 36–41, 2001.
[2]         S. J. Sokop, D. J. Mamahit, and S. R. U. . Sompie, “Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,” E-Journal Tek. Elektro dan Komput., vol. 5, no. 3, pp. 13–23, 2016.
[3]         M. I. A. R. Muhammad Ichwan, Milda Gustiana Husada, “PEMBANGUNAN PROTOTIPE SISTEM PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK PADA PLATFORM ANDROID,” Informatika, vol. 4, no. 1, pp. 13–25, 2006.
[4]         Sumarji, “Studi Perbandingan Ketahanan Korosi Stainless Steel Tipe SS 304 dan SS 201 Menggunakan Metode U-Bend Test secara Siklik dengan Variasi Suhu dan Ph,” Rotor, vol. 4, pp. 1–8, 2011.
[5]         Darwin Sudarma, “RANCANG BANGUN KENDALI LAMPU ON / OFF DENGAN SMARTPHONE ANDROID VIA BLUETOOTH,” Universitas Tanjungpura, 2013.

 LAMPIRAN
1. Jurnal



DAFTAR PENULIS

1. Enrico Maulana Wantoro


Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 7 Juli 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Wonotingal 03 Semarang, SMP N 39 Semarang, dan SMK N 4 Semarang. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.1.07. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email:





2. Eva Fatmawati


Penulis dilahirkan di Kendal, 31 Juli 1998 . Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 1 Poncorejo , SMP N 1 Gemuh, SMA N 1 Cepiring. Tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.1.08. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email:
efatmawati07@gmail.com


3. Eva Kurnia Sandhi


Penulis dilahirkan di Semarang, 6 Agustus 1998 . Penulis telah menempuhpendidikan formal di SD N  Tinjomoyo 01 , SMP N 12 Semarang, SMA N 9 Semarang. Tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.1.09. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email:
sandhieva832@gmail.com



4. Windy Setiawati Sudrajat

Penulis dilahirkan di Indramayu, 8 November 1997 . Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Bodas 01 , SMP N 1 Tukdana, SMA N 1 Tukdana. Tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.1.23. Apabila ada kritikdan saran yang membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi via email:
windysudr@gmail.com





Nama pengajar Samuel Beta. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Belajar Mikrokontroler 2018 © Politeknik Negeri Semarang. Teknik Elektronika. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top