Pengering Helm Otomatis Berdasarkan Kelembapan
Dilengkapi dengan Sistem Pengharum dan Sanitasi
Ika Apriyani1, Reganandi Anang Dwijanarko2, Samuel BETA3.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia



Abstrak – Helm merupakan ss Namun seringkali helm yang digunakan tercium bau tidak sedap yang mengurangi kenyamanan bagi pengguna dalam berkendara. Dengan adanya kendala seperti ini diperlukan sebuah pengering helm otomatis[1]. Alat ini meggunakan pengering rambut sebagai pengering dan sensor DHT-11 untuh mengetahui suhu dan kelembapan helm. Pemroses alat ini menggunakan ARM NUC120.  Di alat ini terdapat tiga buah indikator LED dan sebuah tombol ON. Apabila sensor DHT-11 mendeteksi helm sudah kering pengering rambut akan berhenti bekerja, kipas exhaust akan berputar mengalirkan uap panas keluar dari helm. Penyemprot yang berisi pewangi akan disemprotkan ke helm, sehingga helm tetap wangi dan terhindar dari bakteri.
Kata kunci: Helm, ARM NUC120, pengering rambut, sensor DHT-11, kipas exhaust, LED, tombol.

Abstract - Helmet is one of the supporting factors for driving safety. The increasing number of motorbike users from year to year has also increased the use of helmets. But often the helmet used smells unpleasant which reduces comfort for the user in driving. With these constraints, an automatic helmet dryer is needed. This tool uses a hair dryer as a dryer and DHT-11 sensor to know the temperature and humidity of the helmet. This tool processor uses ARM NUC120. In this tool there are three LED indicators and an ON button. If the DHT-11 sensor detects that the helmet is dry, the blow dryer will stop working, the exhaust fan will rotate and drain the steam out of the helmet. Sprayers containing perfumes will be sprayed on the helmet, so the helmet remains fragrant and protected from bacteria.
Keywords: Helmet, ARM NUC120, blow dryer, DHT-11 sensor, exhaust fan, LED, button.

I.                    PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Helm merupakan salah satu alat perlindungan diri bagi pengendara sepeda motor. Seringkali pengguna helm malas untuk mencuci helm dikarenakan proses pengeringannya yang lama. Hal tersebut tentu saja mengakibatkan helm menjadi kotor dan mempunyai bau tak sedap sehingga mengurangi kenyamanan bagi pengguna. Keadaan helm yang lembap juga memicu timbulnya bakteri. Hujan juga merupakan salah satu faktor yang membuat helm mengalami kebasahan. Pengeringan helm secara konvensional menggunakan sinar matahari dirasa kurang efektif saat  cuaca mendung sehingga menghambat proses pengeringan. Berdasarkan masalah diatas, dibuatlah sebuah Pengering Helm Otomatis Berdasarkan Kelembapan Disertai dengan Sistem Pengharum dan Sanitasi, pengering ini menggunakan pengering rambut sebagai pengeringnya, kipas exhaust yang digunakan untuk mengalirkan udara panas keluar dari helm agar tidak mengembun, penyemprot yang digerakkan dengan motor DC untuk menyemprotkan pewangi dan anti bakteri ke helm setelah proses pengeringan selesai. Dilengkapi juga dengan tombol ON untuk menyalakan alat, dan tiga buah LED sebagai indikator.

1.2    Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah :
1.     Merancang dan membuat sebuah pengering helm yang dilengkapi dengan sistem pengharum dan sanitasi.
2.     Mampu mencari alternatif cara mengeringkan helm secara otmatis dan efisien tanpa bantuan sinar matahari.
3.     Mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengeringkan helm berdasarkan tingkat kebasahan helm.

1.3    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.   Bagaimana merancang suatu pengering helm otomatis menggunakan pemroses ARM NUC120?
2.   Bagaimana cara kerja pengering helm otomatis?

1.4    Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini penulis akan membuat batasan permasalahan agar tidak menyimpang dari spesifikasi dan kemampuan alat yang akan buat. Pembatasan masalah tersebut adalah :
1.     Saat pengharum pada penyemprot habis tidak ada indikatornya.

II.                 TINJAUAN PUSTAKA

Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
2.1      Sensor DHT-11
Sensor DHT-11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensor objek suhu dan kelembapan yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Sensor DHT-11 berfungsi mengetahui kelembapan dan suhu helm.

Gambar 2.1 Sensor DHT-11

2.2      Tombol Tekan (Push Button)
Tombol tekan adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Tombol tekan dalam alat ini berfungsi untuk menghidupkan alat.

Gambar 2.2 Tombol Tekan


2.3      Saklar Pembatas (Limit Switch)
Perangkat elektromekanis yang mempunyai tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari Normally Close/NC ke Open).  Posisi kontak akan berubah ketika tuas aktuator tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu objek. Saklar pembatas digunakan sebagai detektor adanya helm.
Gambar 2.3 Saklar Pembatas

2.4      ARM NUC120
ARM NUC120 merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 2.4 ARM NUC120

2.5      Pengering Rambut (Hair Dryer)
Pengering rambut merupakan salah satu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas yang biasa di gunakan oleh perempuan untuk mengeringkan rambut. Dalam alat ini pengering rambut digunakan sebagai pengering helm.
Gambar 2.5 Pengering Rambut
2.6      Kipas Exhaust
Kipas exhaust berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan.
Gambar 2.6 Kipas Exhaust

2.7      LED (Light Emmiting Diode)
Komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. Dalam alat ini LED berfungsi sebagai indikator.
Gambar 2.7 LED

2.8      Penyemprot
Pada penyemprot ini terdapat sebuah motor DC yang berfungsi untuk menekan botol penyemprot yang berisi pewangi.
Gambar 2.8 Penyemprot

2.9      Saklar (Relay)
Saklar menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Saklar digunakan sebagai pemutus dan peyambung arus listrik pada pompa air.
Gambar 2.8 Relay

III.               PERANCANGAN ALAT

3.1      Alat

1.    Bor PCB
2.    Solder
3.    Tang Potong
4.    Gergaji
5.    Kabel USB
6.  Kotak/papan (tepat meletakkan alat)
7.     Setrika

3.2      Bahan
1.     ARM NUC120    
2.     Sensor DHT-11
3.     Tombol Tekan (Push Button)
4.     Saklar Pembatas (Limit Switch)       
5.     Pengering Rambut (Hair Dryer)
6.     Kipas Exhaust
7.     LED
8.     Saklar
9.     Kertas duplex      

3.3      Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat Pengering Helm

Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas :
1.     Tombol Tekan berfungsi untuk menyalakan alat.
2.     Sensor DHT-11 berfungsi sebagai detektor suhu dan kelembapan helm.
3.     Saklar pembatas berfungsi sebagai detektor ada tidaknya helm.
4.     ARM NUC120 berfungsi sebagai pemroses.
5.     Pengering berfungsi sebagai pengering helm.
6.     Kipas Exhaust berfungsi mengeluarkan uap panas dari dalam helm.
7.     Saklar untuk memutus dan menyambung arus listrik.
8.     LED berfungsi sebagai indikator.

3.4      Gambar Rangkaian


3.2 Gambar Rangkaian

3.5      Diagram Alir


Gambar 3.3 Diagram Alir 

3.6      Diagram Pengawatan

Gambar 3.4 Diagram Pengawatan Keseluruhan

Gambar 3.5 Diagram Pengawatan Luar

Gambar 3.6 Diagram Pengawatan Dalam

3.8      Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1.    Membuat perencanaan bagan alat
2.    Membuat skema pengawatan
3.    Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan
4.    Membuat program untuk ARM
5.    Pembuatan kerangka alat
6.    Pemasangan rangkaian pada kerangka alat

IV.      CARA KERJA ALAT

Cara kerja dari sistem ini yaitu pada steker ditancapkan ke stop kontak LED warna merah akan menyala yang menandakan bahwa alat telah hidup. Saat limit switch tertekan oleh helm indikator LED hijau akan menyala dan LED merah mati. Dan kemudian untuk membuat alat bekerja adalah dengan menekan tombol ON dan LED biru akan menyala sedangkan LED hijau mati. Saat alat bekerja pengering rambut dan kipas exhaust akan menyala. Ketika sensor suhu DHT-11 mendeteksi bahwa helm tidak lembap lagi atau helm sudah kering maka pengering rambut akan berhenti bekerja, namun kipas exhaust masih tetap menyala selama 10 detik agar uap panas dari dalam helm keluar. Setelah kipas exhaust mati maka motor pada penyemprot akan menekan botol untuk menyemprotkan parfum.

V.        PENGUJIAN ALAT

Dalam proyek yanng kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.     Mengunggah program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.
2.     Menguji alat sesuai cara kerja

VI.      KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.     Alat pengering helm ini menggunakan pengering rambut untuk mengeringkan helm.
2.     Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan helm tergantung dari tingkat kebasahan helm, yang akan dideteksi oleh sensor suhu.

DAFTAR PUSTAKA

[1]    B. P. S. Riko Andika, “Alat Pengering Helm Otomatis Berbasis Ldr ( Light Dependent Resistors ) Dengan Memanfaatkan Mesin Hair Dryer,” J. Tek. UNIPA, vol. 12, no. 1412–1867, pp. 43–49, 2014.
[2]  M. Yan, E. Adiptya, and H. Wibawanto, “Sistem Pengamatan Suhu dan Kelembaban Pada Rumah Berbasis Mikrokontroller ATmega8,” J. Tek. Elektro, vol. 5, no. 1, p. 15, 2013.
[3]   DWI MARPUAH, “PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENGERING PAKAIAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51,” 2010.
[4]  E. Mulyanah and C. M. Hellyana, “Perancangan dan Pembuatan Alat Pengering Kerupuk Otomatis Menggunakan Mikrokontroller amega16,” Evolusi, vol. 3, no. 2, pp. 1–8, 2015.    


LAMPIRAN

1.     Jurnal, klik disini
2.     PPT, klik disini
3.     Program pdf, klik disini
4.     Program CoIDE, klik disini
5.     Pengawatan Keseluruhan, klik disini
6.     Pengawatan Dalam, klikdisini
7.     Pengawatan Luar, klikdisini
8.     Diagram Blok, klikdisini
9.     Diagram Alir, klikdisimi

10. Gambar Rangkaian, klikdisini

BIODATA


Ika Apriyani. Penulis dilahirkan di Klaten, tanggal 21 April 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 1 Tambong Wetan, SMP N 5 Klaten, dan SMK N 1 Klaten. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.3.10. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: ikaapri645@gmail.com 





Reganandi Anang Dwijanarko. Penulis dilahirkan di Kabupaten Semarang, 30 November 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Krangjati 03, SMP N 1 Bergas, dan SMK Telekomunikasi Tunaas Harapan. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik

0 komentar:

Posting Komentar

 
Belajar Mikrokontroler 2018 © Politeknik Negeri Semarang. Teknik Elektronika. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top