Ivan Feisal Ardiansyah1, Mia Yunitasari2, Mohammad Galih
Rachmansyah3, Videlia Rosa Maharani4 , Samuel BETA5
Email : ivan.ardiansyah209@gmail.com 1 , yunitamia60@gmail.com 2 , namilupo@gmail.com 3 , videliarosa@gmail.com 4 , sambetak2@gmail.com 5
Jurusan Teknik Elektro, Program
Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri
Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H.,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id
Abstrak— Pendeteksi kebocoran gas dengan pemberitahuan
pengirim sms atau
telepon dilengkapi dengan sensor
gas dengan kadar yang dapat diatur dan memudahkan seseorang dalam memantau tabung gas yang ada di rumah apabila pemilik
rumah sedang bepergian. (Abstrak)
Keywords—Tabung gas, Sensor Gas, Pesan
Singkat (SMS), Telepon (key words)
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan
sehari-hari, sering kali kita menjumpai penggunaan gas LPG (liquefied petroleum gas) atau gas minyak bumi yang dicairkan. LPG
sering kali digunakan di rumah, di warung makanan, dan tempat lainnya yang
membutuhkan pembakaran menggunakan gas. Kebocoran gas acap kali terjadi karena
slang regulator yang tidak terpasang dengan baik, kerusakan pada tabung gas
LPG, atau kebocoran pada kompor. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diketahui
oleh para pengguna gas. Karena gas sangan rentan terbakar bahkan oleh suhu
panas, dan yang paling buruk adalah gas terbakar merambat ke tabung dan terjadi
ledakan sehingga bisa terjadi kebakaran rumah.
Untuk mencegah hal seperti kebakaran rumah akibat kebocoran gas.
Dengan menggunakan alat pemberitahuan kebocoran gas, maka hal-hal yang tidak
diinginkan dapat dihindari. Dikarenakan
sifatnya yang sensitif, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar
jenis ini. Sehingga diperlukan suatu sistem
peringatan dini dalam menannggulangi kebocoran gas.[1] Tidak hanya mengirim sms, alat ini akan mengaktifkan kipas untuk
mengeluarkan gas yang berada di dalam ruangan rumah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Arduino UNO
R3
Komponen ini merupakan
komponen utama pengendali alat secara keseluruhan. Mikrokontroler merupakan
suatu sistem computer kecil pada suatu chip.[2] Arduino adalah
sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin
input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input,
crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino
mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB. Arduino adalah merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler
AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
Spesifikasi
Arduino Uno R3
- Mikrokontroler : ATmega328
- Operasi Tegangan : 5 Volt
- Input Tegangan : 7-12 Volt
- Pin I/O Digital : 14
- Pin Analog : 6
- Arus DC tiap pin I/O : 50 mA
- Arus DC ketika 3.3V : 50 mA
- Memori flash : 32 KB
- SRAM :
2 KB
- EEPROM :
1 KB
- Kecepatan clock :16 MHz
Gambar 2.1 Arduino R3
B.
Sensor Gas
MQ2
Sensor
MQ 2 merupakan sensor gas monoksida yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan
gas karbon monoksida, dimana sensor ini yang di pakai untuk memantau keberadaan
asap rokok dalam peneletian ini. Sensor ini sangat mudah penggunaannya, dan hemat dalam penggunaan pin
digital mikrokontroler.[3] Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan
waktu responyang cepat. Keluaran yang dihasilkan sensor ini adalah sinyal
analog, MQ 2 memerlukan tegangan 5 V DC, resistnsi sensor ini akan berubah bila
ada gas, out put darisensor ini dihubungkan ke pin Analog pada mikrokonntroler Arduino yang akan menampilkan dalam
bentuk sinyal digital. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG,
i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke.
Spesifikasi sensor pada sensor
gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
1. Catu
daya pemanas : 5V AC/DC
2. Catu
daya rangkaian : 5VDC
3. Range
pengukuran :
200 - 5000ppm untuk LPG, propane
300 - 5000ppm untuk butane
5000 - 20000ppm untuk methane
300 - 5000ppm
untuk Hidrogen
4. Luaran : analog (perubahan tegangan)
Gambar 2.2 Sensor Gas
MQ2
C.
Modul GSM
SIM800L
Merupakan modul GSM GPRS yang mendukung frekuensi quad-band (850/900/1800/1900MHz).
Modul ini dapat difungsikan untuk mengirim dan menerima SMS dari satu
mikrokontroler ke mikrokontroler lainnya. SIM800 adalah salah satu Module GSM/GPRS Serial yang
dapat kita Gunakan bersama Arduino/AVR. Modul ini bekerja pada 4 band frekuensi
yaitu 850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz, dan 1900Mhz.[4]
Module
SIM800L memiliki 12 pin Header, 6 sisi kanan dan 6 sisi kiri, berikut
definisinya:
1. NET = Antena
2. VCC = 3,7 – 4,2 Volt
3. RST = Reset
4. RXD = Rx Data serial
5. TXD = Tx Data Serial
6. GND = Ground/ 0 Volt
7. RING = Saat ada telepon
8. MICP = Microphone
9. SPKP = Speaker
Gambar 2.3 Modul GSM
SIM800L
D.
Relai
Relay adalah suatu komponen electrik-mekanik yang dipakai
untuk menghubungkan atau memutus arus.[2] Relai merupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet
(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 2.4 Relai
E.
Regulator LM2596
Rangkaian regulator LM2596
bersifat monolitik sirkuit terpadu yang menyediakan semua fungsi aktif untuk
regulator switching step-down (buck), mampu mengendarai beban 3-A
dengan garis dan beban yang sangat baik peraturan. Perangkat ini
tersedia dalam output tetaptegangan 3,3 V, 5 V, 12 V, dan output yang dapat
disesuaikan versi. Membutuhkan jumlah minimum eksternal komponen, regulator ini
mudah digunakan dan termasuk kompensasi frekuensi internal, dan frekuensi tetaposilator. Seri LM2596
beroperasi pada frekuensi switching150 kHz, sehingga memungkinkan filter
berukuran lebih kecil komponen dari apa yang diperlukan dengan lebih rendahregulator
pengatur frekuensi. Tersedia dalam paket standar 7-pin TO-220 dengan beberapa
berbedaopsi belokan mengarah, dan pemasangan permukaan 7-pin TO-263 paket
Gambar 2.5 Regulator LM2596
F.
Kipas 12 Volt
Kipas
ini terdiri dari kumparan kawat tembaga yang menghasilkan elektromagnetik untuk
menggerakan kipas. Saat listrik DC dialirkan melalui kabel kipas, maka kipas
akan langsung merubah arus listrik menjadi medan magnet yang dapat memutar
kipas sesuai dengan arah aliran listrik. Rangkaian kipas berfungsi untuk
menetralkan ruangan jika terdeteksi asap.[5]
Gambar 2.6 Kipas 12 Volt
G.
LCD 16x2
Modul
LCD 16x2 adaah modul LCD matrix standar dengan ukuran 16 kolom dan 2 baris. LCD
jenis ini cocok digunakan untuk membuat aplikasi sederhana ataupun advance.
Kelebihan lainnya adalah LCD jenis ini relatif mudah digunakan untuk para
pemula. Output dari sistem akan dikeluarkan melalui LCD. [6]
Spesifikasi :
·
Tegangan
kerja adalah 5V.
·
Warna
backlight adalah biru.
·
Mempunyai 16
pin standar LCD matrix.
Gambar 2.7 LCD 16x2
H.
I2C 16x2
Jumlah IO Port pada Arduino kadang tidak
cukup untuk semua sensor, card reader, relay dan modul lainnya sehingga tidak
cukup untuk layar LCD yang memerlukan 7 IO Port untuk pengendalian (4 pin data
pada moda 4-bit / 8-pin data pada moda 8-bit + 1 pin RS + optional 1 pin untuk
R/W + 1 pin Enable, di luar pin untuk mengendalikan lampu latar).
Dengan pemakaian Serial Interface IIC/I2C
ini hanya diperlukan 2 port saja untuk mengendalikan LCD sehingga menghemat
pemakaian port pada Arduino. Seperti contoh pada Arduino UNO, cukup hubungkan
dengan pin A4/SDA dan A5/SCL selain pin +5V dan GND untuk power.
Kerjaan jadi simple dan praktis, hanya
fokus pada 2 kabel saja SDA dan SCL.
Spesifikasi:
1. Tegangan kerja: +5V
2. Mendukung protokol I2C, coding lebih singkat
3 Dilengkapi Trimpot pengatur lampu dan kontras layar
4. Hanya 4 pin utk pengendalian (SDA, SCL, VCC dan GND)
5. Device Address: 0x20
6. Ukuran: 41.5x19x15.3mm
1. Tegangan kerja: +5V
2. Mendukung protokol I2C, coding lebih singkat
3 Dilengkapi Trimpot pengatur lampu dan kontras layar
4. Hanya 4 pin utk pengendalian (SDA, SCL, VCC dan GND)
5. Device Address: 0x20
6. Ukuran: 41.5x19x15.3mm
Gambar 2.8
I2C 16x2
III. PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari
perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem ini terdiri dari
perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan
perangkat lunak.
A.
Diagram Blok
Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
B.
Cara Kerja
Diagram Blok Sistem
Sistem
dapat bekerja apabila saklar ON/OFF ditekan. Saat saklar ON maka sensor gas MQ2
mulai membaca ada atau tidaknya kadar gas di sekitar sensor. Apabila terjadi
kebocoran, setelah LCD menunjukkan angka 500ppm untuk kadar gas maka relai akan
nyala sehingga kipas berputar. Nyalanya relai diikuti dengan bekerjanya modul
GSM SIM800L untuk mengirim pesan singkat atau telepon sesuai dengan yang telah
diatur. Kipas yang nyala berfungsi untuk mengurangi bahkan menghilangkan kadar
kebocoran gas.
C. Perancangan Elektronik
Komponen-komponen yang digunakan
disusun pada sebuah papan PCB dan Aruino dengan susunan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Rangkaian pada Arduino
D.
Gambar
Pengawatan
Gambar 3.3 Gambar Pengawatan
E.
Gambar
Rangkaian Lengkap
Gambar 3.4 Gambar Rangkaian Lengkap
F.
Diagram Alir
Pada Arduino
Gambar 3.5 Diagram Alir dengan peringatan pesan singkat
Gambar 3.6 Diagram Alir dengan peringatan telepon
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan kotak berukuran
30cm x 30 cm untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan. Kotak ini
nantinya akan dipasang komponen-komponen dengan desain yang dapat
mengoptimalkan hasil kerja dari alat yang dibuat. Di dalam kotak terdapat
sensor gas MQ, kipas 12 Volt, relai, dan regulator. Pada bagian atas kotak
terdapat saklar ON/OFF dan LCD 16x2. Arduino Uno R3 dipasang di luar kotak.
Semua komponen dihubungkan oleh kabel penghubung.
Gambar
4.1 Penampakan Kotak Alat dari Atas
Gambar
4.2 Penampakan Kotak Alat dari Samping
Gambar
4.3 Gambar Pengawatan Luar
Gambar 4.4 Gambar Pengawatan Dalam
V. PENGUJIAN DAN ANALISA
Tahap pengujian yang dilakukan yaitu pengujian respon sensor gas terhadap
jarak jarak gas.
A.
Tabel Hasil
Pengukuran
No
|
Jarak (cm)
|
Respon sensor gas
|
1
|
5
|
Ada
|
2
|
10
|
Ada
|
3
|
20
|
Ada
|
4
|
40
|
Ada
|
5
|
60
|
Ada
|
6
|
80
|
Ada
|
7
|
100
|
Ada
|
8
|
200
|
Ada
|
9
|
300
|
Ada
|
10
|
400
|
Ada
|
11
|
500
|
Tidak
|
Tabel 5.1 Tabel Hasil Pengukuran Sensor Gas
B. Analisa.
Dari hasil percobaan,
sensor gas MQ2 mampu mendeteksi gas dengan baik dan diperoleh hasil seperti
pada tabel 5.1. Jarak terdekat yang terukur oleh sensor adalah 2 cm dengan kipas yang langsung menyala.
Untuk jarak terjauh yang dapat terukur oleh sensor adalah 400 cm namun untuk
jarak 500 cm sensor gas tidak merespons.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Hasil dari pembahasan dan uji coba alat sensor kebocoran gas,
maka diambil kesimpulan bahwa dengan diaplikasikannya alat ini, maka rumah akan
lebih aman dari kemungkinan terjadinya kebakaran rumah akibat kebocoran gas,
jika terjadi kebocoran gas maka bisa langsung ditangani karena adanya pemberitahuan
langsung lewat sms yang dikirimkan oleh alat pemberitahuan kebocoran gas.
B.
Saran
- Untuk
selanjutnya alat lebih dikembangkan lagi agar dapat mengirim ke lebih dari
satu nomor ponsel.
- Lebih baik
ditambah dengan tindakan otomatis saat terjadi kebocoran gas.
- Lebih baik jika ditambah Buzzer atau Sepiker untuk mengantisipasi adanya gangguan jaringan pada nomor GSM.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] M. F. Putra, A. H. Kridalaksana, and Z.
Arifin, “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Dengan Sensor Mq-6
Berbasis Mikrokontroler Melalui Smartphone Android Sebagai Media Informasi,” Inform.
Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput.,
vol. 12, no. 1, p. 1, 2017.
[2] D.
Erlansyah, D. Universitas, B. Darma, and L. Belakang, “Alat Deteksi Kebocoran
Tabung Gas,” Universitas Bina Darma, Palembang.
[3] C. Joko and
K. Nurul, “Prototipe Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Sensor Gas
MQ2 , Board Arduino Duemilanove , Buzzer , dan Arduino GSM Shield pada PT. Alfa
Retailindo (Carrefour Pasar Minggu),” Ticom, vol. 2, no. 1, pp. 58–64,
2013.
[4] Himawa dkk,
“PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI ASAP BERBASIS MIKROKONTOLLER , Prodi D3 Teknik
Telekomunikasi , Fakultas Ilmu Terapan , Universitas Telkom,” Universitas
Telkom, 2017.
[5] A. Mandagi
and S. Immanuel, “Penggunaan Sensor Gas Mq-2 Sebagai Pendeteksi,” J. Tek.
dan Ilmu Komput., vol. 03 No. 09, no. Jan-Mar 2014, pp. 1–7, 2014.
[6] L. I.
Ramadhan, D. Syauqy, and B. H. Prasetio, “Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Menggunakan Metode Fuzzy yang Diimplementasikan dengan Real Time Operating
System ( RTOS ),” Universitas Brawijaya, 2017.
LAMPIRAN
1. Jurnal
2. Presentasi
3. Diagram Blok
4. Diagram Alir
5. Gambar Rangkaian
6. Pengawatan
7. Program Arduino
1. Jurnal
2. Presentasi
3. Diagram Blok
4. Diagram Alir
5. Gambar Rangkaian
6. Pengawatan
7. Program Arduino
BIODATA PENULIS
Nama penulis : Ivan Feisal Ardiansyah. Penulis dilahirkan di Semarang, 02 Mei 1998. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SD Islam Hidayatullah, SMPN 21 Semarang, dan SMAN 04 Semarang. Pada
tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.16.1.13. Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : ivan.ardiansyah209@gmail.com
Nama penulis : Mia Yunitasari. Penulis dilahirkan di Pati, 18 Juni 1998. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SDN Kebosawahan 01 Juwana, SMPN 1 Juwana, dan SMAN 1 Juwana. Pada
tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.16.1.15. Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : yunitamia60@gmail.com
Nama Penulis : Muhammad Galih Rachmansyah. Penulis dilahirkan di Semarang, 6
Oktober 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Karangmangu, SMPN
8 Purwokerto, dan SMK Sandhi Putra Telkom. Pada tahun 2016 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.1.16. Apabila terdapat kritik, saran, dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : namilupo@gmail.com
Nama Penulis : Videlia Rosa Maharani. Penulis
dilahirkan di Semarang, 8 Maret 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal
di SD Kebon Dalem 2 Semarang, SMPN 8 Semarang, dan SMAN 4 Semarang. Pada tahun
2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.1.21. Apabila terdapat
kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
E-mail : videliarosa@gmail.com
(h)
BalasHapus