Pengendali
Sakelar Transfer Otomatis dengan
Kontrol dan Informasi Status
via Aplikasi Android
Aprilia Kartika Putri1, Muhammad Iqbal Azis2,
Samuel BETA 3
Jurusan Teknik Elektro, Program
Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri
Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H.,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id
Abstrak— Saklar Transfer Otomatis berfungsi untuk mengatur proses pemindahan sumber listrik dari sumber listrik yang satu (utama) ke sumber listrik yang lain (cadangan) secara bergantian yang sesuai dengan perintah program. Dalam proyek ini dibuat suatu desain sistem saklar transfer otomatis yang dapat melakukan proses pengalihan perpindahan dua sumber listrik yang aman dan efektif secara sekuensial sesuai dengan proses kerja yang akan dikendalikan oleh controller. Pada system ini menggunakan mikrokontroler ARM NUC120 sebagai perangkat utama kendali sistem. ARM NUC120 memperoleh informasi dari hasil pembacaan sensor tegangan dan menampilkan status informasi pada aplikasi android (Abstrak)
Keywords—Sakelar Transfer Otomatis, ARM
NUC120, Aplikasi Android, Bluetooth (key words)
I. PENDAHULUAN
Sakelar Transfer Otomatis berfungsi untuk mengatur proses pemindahan
sumber listrik dari sumber listrik yang satu (utama) ke sumber
listrik yang lain
(cadangan) secara bergantian
yang sesuai dengan
perintah program. Dalam proyek
ini dibuat suatu desain sistem saklar
transfer otomatis yang dapat
melakukan proses pengalihan perpindahan
dua sumber listrik yang
aman dan efektif
sesuai dengan proses
kerja yang akan
dikendalikan oleh controller. Pada system ini
menggunakan mikrokontroler ARM NUC120
sebagai perangkat utama kendali sistem. ARM NUC120 memperoleh informasi dari hasil pembacaan sensor tegangan
dan menampilkan status informasi berupa tegangan serta dapat
melakukan kontrol melalui aplikasi android.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Mikrokontroler
ARM NUC120
ARM NUC 120 sebuah modul mikrokontroler 32
bit berbasis ARM Cortex – MO. ARM NUC 120 Merupakan menu utama pada sistem
pengaturan operasi penggilingan ikan DT- ARM NUC 120 Board dilengkapi dengan
program yang merupakan bootloader (utama), sehingga tidak membutuhkan divais
program terpisah. NUC 120 mampu beroperasi dengan kecepatan CPU sampai dengan
48 MHz.( Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller ) yang
sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.[1]
Spesifikasi :
·
Berbasis mikrokontroler
NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·
Terintegrasi dengan cystal
eksternal 12 MHz.
·
Terintegrasi dengan osilator
32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
·
Memiliki 1x Port USB.
·
Memiliki 1 port RS-485.
·
Memiliki 3 kanal UART dengan
level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
·
Tersedia port USB yang
berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler,
sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·
Memiliki port Serial Wire Debug
untuk proses debuging dan programming.
·
Memiliki 45 jalur GPIO.
·
Terintegrasi dengan sensor suhu
internal.
·
Memiliki port input 8 kanal ADC
12-bit.
·
Bekerja pada level tengan
3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·
Input catu daya untuk board :
6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
Gambar 2.1 ARM NUC120
B.
Sensor Tegangan
DC
Sensor tegangan yang digunakan merupakan
sebuah modul sensor tegangan yangmengunakan prinsip pembagi tegangan. Modul
ini dapat mengurangi tegangan input hingga 5 kali dari tegangan asli. Tegangan
analog input maksimum mikrokontroler yaitu 5 volt, sehingga modul tegangan
dapat diberi masukkan tidak melebihi 5 X 5 Volt atau sebesar 25 Volt.[2]
Gambar 2.2 Sensor Tegangann
DC
C.
Bluetooth
HC-05
HC-05 Adalah sebuah
modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk
komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke
Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data
Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.
Modul ini dapat digunakan sebagai
slave maupun master. HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan
Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi
dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi
bluetooth dengan piranti lain.
Deskripsi modul HC-05[3]:
1. Level tegangan kerja 3.3V. 2.
Modul memiliki 2 mode kerja (pemilihan mode dengan mengubah status pin 34 –
KEY):
· Auto-connect.
· Mode ODAP, Anda dapat mengirim
perintah AT untuk berkomunikasi dengan modul.
Dengan mengubah status 34 kaki (KEY), Anda dapat mengkonfigurasi modus operasi modul:
Dengan mengubah status 34 kaki (KEY), Anda dapat mengkonfigurasi modus operasi modul:
· Untuk membuat modul dalam mode
koneksi otomatis: KEY ke kondisi floating (tidak terhubung state).
· Untuk modul bekerja di bawah
modus respon perintah: KEY = ‘0 ‗(koneksi ground) dan KEY = ‘1′ (terhubung ke
Vcc) sekarang dapat menggunakan perintah AT untuk berkomunikasi.
2. Baudrate 1200, 2400, 4800,
9600, 19200, 38400, 57600, 115200, dapat di set sesuai dengan kebutuhan user
3. Kebutuhan Arus : Pairing 20~30mA. Setelah
Pair: 8mA
4. Frekuensi yang digunakan : 2.5
GHz.
Gambar 2.3 Modul Bluetooth
HC-05
D.
Relai
Relai adalah suatu komponen electrik-mekanik yang dipakai untuk
menghubungkan atau memutus arus. Relai merupakan Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 2.4 Relai
E.
Android
Android adalah sistem operasi yang digunakan di smartphone
dan juga tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia, iOS
di Apple dan BlackBerry OS.
Android pertama kali
dikembangkan oleh perusahaan bernama Android Inc., dan pada tahun 2005 di
akuisisi oleh raksasa Internet Google. Android dibuat dengan basis kernel Linux
yang telah dimodifikasi, dan untuk setiap release-nya diberi kode nama
berdasarkan nama hidangan makanan.
Keunggulan utama
Android adalah gratis dan open source, yang membuat smartphone
Android dijual lebih murah dibandingkan dengan Blackberry atau iphone meski
fitur (hardware) yang ditawarkan Android lebih baik.
Beberapa fitur utama dari Android antara
lain WiFi hotspot, Multi-touch, Multitasking, GPS, accelerometers, support
java, mendukung banyak jaringan (GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS,
Bluetooth, Wi-Fi, LTE & WiMAX) serta juga kemampuan dasar
handphone pada umumnya.
Gambar 2.5 Android
F.
Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis
Resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan
keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara struktur, potensiometer terdiri dari
3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya.[4] Fungsi utama
dari potensiometer sebenarnya adalah untuk menghasilkan nilai resistansi
bervariasi sesuai dengan nilai yang dikehendaki. Cara mengatur nilai
resistansinya adalah dengan memutar tuas pengatur.
Gambar 2.6 Potesiometer
G.
LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau
sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan
sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke
dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode)
yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV
yang mengganti lampu tube.
Gambar 2.7 LED
III. PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari
perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem ini terdiri dari
perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan
perangkat lunak.
A.
Diagram Blok
Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
B.
Cara Kerja
Diagram Blok Sistem
Keadaan
awal, LED 1 menyala sebagai indikator bahwa sumber lsitrik utama bekerja atau
memiliki tegangan lebih dari 5 volt. Apabila sumber listrik utama memiliki
tegangan kurang dari 5 volt, maka saklar akan berpindah secara otomatis ke
sumber listrik cadangan dan LED 2 menyala. Saat tegangan sumber listrik utama
kembali normal, saklar akan kembali dari sumber listrik cadangan ke sumber
listrik utama secara otomatis. segala kontrol pada peralatan dapat dikendalikan
melalui android, dan informasi status berupa tegangan dapat dipantau melalui
android pula.
C.
Gambar
Pengawatan
Gambar 3.3 Gambar Pengawatan Dalam
Gambar 3.4 Gambar Pengawatan Luar
D.
Gambar
Diagram Alir
Gambar 3.5 Diagram Alir
E.
Gambar
Rangkaian Lengkap
Gambar 3.6 Gambar Rangkaian Lengkap
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan kotak
untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan
Gambar
4.1 Gambar Kotak Komponen
V. PENGUJIAN ALAT
Ada
beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada alat yang
telah dibuat. Tahap-tahap tersebut yaitu pengujian perangkat
hardware, pengujian pin-pin yang digunakan pada NUC-120.
Pada awal pengujian relai,
potensiometer diputar untuk mengubah tegangan pada sumber 1. Saat sumber
tegangan 1 memiliki tegangan lebih dari 5 volt, sumber tegangan listrik 1
bekerja. Saat tegangan kurang dari 5 volt, saklar berpindah secara otomatis ke
sumber tegangan 2 dan sumber listrik 2 bekerja. Ketika tegangan pada sumber 1 kembali normal, saklar dapat kembali secara
otomatis dari sumber tegangan 2 ke sumber tegangan 1 dan sumber 1 kembali
bekerja. Lampu indikator juga dilakukkan pengujian
dengan melihat ketika sumber tegangan
mana yang sedang bekerja lampu indicator akan menyala atau tidak.
Setelah melalui beberapa
tahap pengujian dan analisa kelompok mendapat cara kerja yang sesuai dengan
diagram blok dan alat siap digunakkan
Gambar 5.1 Tampilan Alat saat Bekerja
Gambar 5.2 Tampilan pada Aplikasi Android
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
- Dengan adanya
pengendali saklar transfer otomatis, tidak perlu khawatir jika tiba-tiba
mengalami gangguan pada sumber utama, karena sumber cadangan akan bekerja
secara otomatis.
- Menggunakan aplikasi android memudahkan dalam mengontrol dan memantau informasi status secara jarak jauh.
1. Untuk proyek selanjutnya bisa dikembangkan
lagi dengan menggunakan catu daya PLN sebagai sumber listrik utama
- Dapat menampilkan status informasi yang lebih lengkap pada aplikasi android
[1] D. Universitas and B. Darma,
“PENGGILINGAN IKAN MIKROKONTROLER DT – ARM NUC 120,” vol. 1, no. 2, pp. 90–99,
2017.
[2] M. R.
Fachri, I. D. Sara, and Y. Away, “Pemantauan Parameter Panel Surya Berbasis
Arduino secara Real Time,” J. Rekayasa Elektr., vol. 11, no. 4, p. 123,
2015.
[3] A.
Zainuri, U. Wibawa, and E. Maulana, “Implementasi Bluetooth HC – 05 untuk
Memperbarui Informasi Pada Perangkat Running Text Berbasis Android,” vol. 9,
no. 2, pp. 163–167, 2015.
[4] D. Almanda
and H. Yusuf, “Perancangan Prototype Proteksi Arus Beban Lebih Pada Beban DC
Menggunakan Mikrokontroller,” Elektum
J. Tek. Elektro, vol. 14, no. 2, pp. 25–34, 2017.
1. Diagram Alir
2. Diagram Blok
3. Pengawatan
4. Skematik
5. Jurnal
6. Presentasi
7. Program
BIODATA PENULIS
Nama penulis : Aprilia Kartika Putri. Penulis dilahirkan di Semarang, 21 April
1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Tegalsari 05 Semarang, SMPN 8 Semarang, dan SMAN 1
Semarang. Pada tahun 2016 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)
di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.16.1.03.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail :
0 komentar:
Posting Komentar